Hallo Sobat Tani! Sobat tani pasti sudah tidak asing dengan istilah hortikultura. Hortikultura adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hortus” yang berarti tanaman kebun dan “cultura” atau “colere” yang berarti budidaya. Hortikultura merupakan budidaya tanaman kebun dengan teknik modern. Proses budidaya tanaman hortikultura melibatkan pembenihan, pembibitan, dan teknik modern lainnya.
Tujuan penerapan tanaman hortikultura yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, kesehatan, ataupun untuk tujuan usaha atau bisnis. Tanaman hortikultura memiliki beberapa jenis loh. Yuk simak penjelasannya di artikel ini!
Jenis Tanaman Hortikultura
Tanaman sayur (Olerikultura)
Tanaman olerikultura adalah tanaman sayur yang termasuk dalam jenis tanaman hortikultura. Tanaman olerikultura umumnya memiliki tekstur lunak dan dapat dikonsumsi dalam keadaan segar atau dimasak.
Tanaman olerikultura dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tanaman tahunan dan tanaman musiman:
- Tanaman tahunan dapat dibudidayakan sepanjang tahun dan dapat dipanen tanpa batas waktu. Contoh tanaman tahunan adalah wortel, kangkung, bayam, bawang merah atau putih, cabe, dan tomat.
- Tanaman musiman hanya dapat dipanen pada masa-masa tertentu saja, meskipun dapat dibudidayakan setiap waktu. Contoh tanaman musiman adalah melinjo, petai, jengkol, kubis, bawang merah, bawang putih, wortel, sawi, dan kentang
Tanaman Buah (Frutikultur)
Tanaman Frutikultur merupakan tanaman yang menghasilkan buah-buahan untuk dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Beberapa contoh tanaman frutikultur di antaranya adalah Mangga, Rambutan, Durian, Melon, Nanas, Pisang, Pepaya, Jeruk, Semangka, dan Stroberi.
Tanaman frutikultur dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu buah musiman dan buah sepanjang tahun. Buah musiman hanya dapat ditanam pada musim tertentu, seperti mangga dan rambutan. Sedangkan buah sepanjang tahun dapat menghasilkan panen setiap waktu, seperti pisang dan nanas.
Untuk menanam tanaman frutikultur, sobat tani perlu memberikan pupuk secara berkala. Pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) adalah elemen penting yang harus diberikan. Selain itu, sobat tani juga bisa memberikan pupuk organik, seperti pupuk kandang, pada saat penanaman.
Baca juga : “Pentingnya pH Tanah untuk Tanaman”
Tanaman Hias/Bunga (Florikultur)
Tanaman florikultura adalah tanaman hias yang dibudidayakan untuk berbagai keperluan, seperti bunga potong, daun potong, tanaman pot, atau tanaman penghias taman. Tanaman florikultura dapat mempercantik dan memberikan kesan asri pada ruangan terbuka maupun tertutup.
Beberapa contoh tanaman florikultura di Indonesia, antara lain adalah Anggrek, Krisan, Mawar, Melati, Dracaena, Amaryllis, Anthurium, Anyelir, Dahlia, dan Hebras. Florikultura merupakan cabang ilmu hortikultura yang mempelajari tanaman hias. Dalam florikultura, selain tanaman yang berbunga, juga ditanam tanaman alas, tanaman inang, dan tanaman pelengkap lainnya. Tanaman yang dibudidayakan biasanya ditanam di pot, keranjang gantung, dan media lainnya.
Tanaman Obat (Biofarmaka)
Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan dapat digunakan untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan bumbu masakan.
Beberapa contoh tanaman biofarmaka di Indonesia, antara lain seperti Jahe, Kencur, Temulawak, Lempuyang, Temu ireng, Temu kunci, Dringo, Kapulaga, Kejibeling, dan Mengkudu. Tanaman biofarmaka dapat dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), atau pun akar.
Tanaman biofarmaka juga dikenal sebagai tanaman rempah atau apotek hidup. Di Indonesia, masyarakat masih banyak yang memanfaatkan pengobatan tradisional, sehingga tanaman biofarmaka mulai dilirik sebagai bahan alternatif untuk pengobatan.