Hallo sobat tani! pH tanah adalah tingkat keasaman dan kebasaan suatu tanah pertanian yang ditunjukkan dengan skala angka 0-14. Tanah dikatan netral ketika berada pada angka 7, tanaman dapat tumbuh subur pada tanah dengan tingkat pH kisaran angka 6,5-7,5.
Di alam bebas kita dapat menilai tingkat keasaman tanah dengan melihat kehadiran vegetasi yang ada di sekitar kita. Seperti contoh tanaman melastoma (senggani = jawa / harendong = sunda) tanaman ini adalah salah satu tanaman yang sangat toleran jika tumbuh di tanah yang memiliki keasaman tinggi. untuk menilai tingkat keasaman tanah adalah dengan cara melihat warna tanah yang ada di sekitar kita, seperti contoh jika pada tanah terdapat air seperti berkarat yang menandakan bahwa pada tanah tersebut kelebihan zat besi itu berarti bahwa tanah tersebut memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi.
Cara lain untuk dapat mengetahui tingkat pH tanah adalah dengan melakukan pengukuran secara manual menggunakan kertas lakmus atau kunyit. Untuk mengetahui lebih akurat tingkat pH tanah dapat menggunakan alat seperti pH tester atau pH meter. Lalu apakah hubungan pH tanah dan ketersediaan unsur hara/kesuburan tanah? Berikut ini penjelasannya.
Keterkaitan pH Tanah dengan Unsur hara
Semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan subur, apabila tanaman tersebut dapat menyerap unsur hara dari dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya dengan baik, seperti contohnya unsur hara nitrogen, phospor, kalium, magnesium dan sebagainya. Tentu saja syaratnya adalah unsur hara yang dibutuhkan tersebut tersedia di dalam tanah dalam jumlah yang mencukupi.
Tindakan pemupukan yang ditambahkan ke tanah tidak akan efektif apabila pH tanah di luar batas optimal, karena pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah.
Pentingnya pH Tanah
Berikut adalah beberapa alasan utama pentingnya mengetahui pH tanah yaitu:
- Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman.
Umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH netral 6-7 karna pada pH tersebut sebagian unsur Hara terutama unsur hara makro mudah larut dalam air. Pada pH lebih rendah atau lebih tinggi ketersediaan unsur hara makro tersebut akan menurun. Sementara itu jumlah unsur hara mikro yang tersedia pada pH netral cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pada pH rendah atau tinggi, tetapi jumlahnya telah mencukupi kebutuhan tanaman.
Baca juga : “Penyakit Pada Tanaman Kubis Berbahaya Yang Wajib Kamu Tahu!”
- pH Tanah menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
Pada tanah asam, banyak ditemukan unsur aluminium (Al) yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor (P) sehingga phosphor tidak dapat diserap tanaman. Pada tanah asam, unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn, Cu menjadi mudah larut mengakibatkan jumlahnya terlalu besar dan bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah alkali (basa) ditemukan unsur mikro natrium (Na) dan Molibdenum (Mo) yang besar dan meacuni tanaman.
- pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.
Pada pH 5,5 – 7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik. Langkah yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan kondisi pH tanah yang netral bila pH tanah rendah (asam) adalah dengan pemberian dolomit, sedangkan bila pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat dilakukan dengan penambahan sulfur.
Rekomendasi ProdukUntuk menetralkan kadar pH tanah, sobat tani bisa menggunakan Top PH Balancer yang merupakan dolomit yang diformulasikan dalam bentuk cair sehingga lebih mudah diserap tanah, mudah diaplikasikan, dan lebih efektif. Sobat tani cukup campurkan 200ml dengan 1 tangki air lalu kocorkan ke tanah disekitar media tanam untuk menetralkan pH tanah.