Logo Javanica Indonesia
Peran Mikroba Bagi Pertanian

Peran Mikroba Bagi Pertanian

Mikroba atau mikroorganisme adalah makhluk hidup dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroba bisa berupa jamur, bakteri, ataupun virus. Keberadaan ketiga jenis makhluk mungil ini selalu dikonotasikan dengan hal negatif untuk banyak hal. Bisa menyebabkan penyakit misalnya. Padahal tak semua mikroba selalu berdampak buruk loh. 

Masih banyak mikroba yang bisa bermanfaat bagi beberapa aspek, seperti pertanian misalnya. Mikroba tertentu bisa memiliki segudang manfaat untuk dunia pertanian. Seperti dari bakteri dari genus Rhizobacterium, jamur Trichoderma, dan banyak lagi. Nah, biar makin tahu manfaat dan peran mikroba untuk pertanian, yuk simak penjelasan di artikel ini!

Peran Mikroba

Mikroba memiliki banyak manfaat untuk dunia pertanian yang wajib sobat tani ketahui. Beberapa manfaatnya untuk dunia pertanian yaitu : 

Meningkatkan penyerapan unsur hara (Biofertilizer)

Agar bisa tumbuh dengan baik, tanaman harus mendapatkan asupan dari tiga komponen penting, cahaya matahari, unsur hara, dan juga air. Salah satu komponen yaitu unsur hara biasanya diperoleh lewat tanah atau media tanam lainnya. Tanah mengandung banyak unsur hara bagi tanaman, namun tidak semua dari unsur hara tersebut bisa terserap dengan baik untuk tanaman.

Adanya mikroba seperti Rhizobacterium sp., Bacillus sp., Azotobacter sp., dan mikroba lainnya yang berada di tanah yang membantu tanaman mengikat unsur hara dari tanah dan lingkungan. Bisa dibilang juga mereka sebagai pupuk hayati untuk tanaman. Sebagai contoh, Rhizobium sp. yang bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan akan membentuk nodula akar yang meningkatkan penyerapan nitrogen. Unsur nitrogen adalah salah satu unsur penting yang digunakan tumbuhan untuk fotosintesis.

Sebagai Agen Biologis Pelindung Tanaman Dari Penyakit

Mikroba di dunia pertanian terbagi dalam dua sisi, mikroba berbahaya dan mikroba menguntungkan. Mikroba menguntungkan bisa mengeluarkan mekanisme tertentu yang akan melindungi tanaman dari mikroba berbahaya. Contoh mekanisme yang dilakukan mikroba sebagai agen biologis adalah antagonisme. Contoh dari aktivitas mikroba sebagai agen biologis ini adalah, bakteri Bacillus subtilis yang mengendalikan penyakit layu fusarium. Penyakit layu fusarium ini bisa terjadi pada berbagai jenis tanaman seperti cabai, tomat, dan kedelai.

Merangsang Pertumbuhan Tanaman

Mikroba bisa merangsang pertumbuhan tanaman. Ada istilah yang berkaitan dengan simbiosis mikroba dengan tanaman, PGPM atau Plant Growth Promoting Microorganism. Mikroba akan membentuk koloni pada akar lalu dengan mekanismenya merangsang pertumbuhan akar, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hal ini dilakukan mikroba dengan memproduksi hormon tanaman dan metabolit sekunder yang akan menjadi Zat Perangsang Tumbuh untuk tanaman.

Baca juga : “Mengenal Ragam Tanaman Hortikultura”

Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat berupa hormon tumbuhan, seperti auksin, etilen, dan asam absisat, atau senyawa lain, seperti asam jasmonat, asam salisilat, dan poliamin. Metabolit pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat mempengaruhi berbagai proses fisiologis tanaman, seperti dominansi apikal, dormansi, germinasi, pembentukan akar, pembentukan bunga, pemasakan buah, dan respon stres.

Menyuburkan dan Merevitalisasi tanah

Ada beberapa mikroba yang telah teruji dan didaulat sebagai penyelamat tanah. Seperti Pseudomonas sp. yang bisa mengurai senyawa kimia berbahaya tak terurai dan menghasilkan hormon yang memacu pertumbuhan tanaman. Lalu ada juga jamur mikoriza yang meningkatkan penyerapan unsur fosfor dalam tanah dan beberapa unsur mikro lainnya.

Jamur Trichoderma yang biasanya terdapat di perakaran bambu, bisa menguraikan dan menyerap beberapa nutrisi. Penggunaan mikroba ini juga sering diaplikasikan untuk revitalisasi tanah tercemar, sehingga tanah bisa kembali subur dan dilakukan untuk aktivitas pertanian.

Melindungi Tanaman Dari Gangguan Hama dan Penyakit

Mikroorganisme dapat berperan sebagai bioprotektor, yaitu organisme yang dapat melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Contohnya, bakteri antagonis dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen dengan cara menghasilkan antibiotik, enzim, siderofor, dan hidrogen peroksida. Jamur antagonis dapat membentuk lapisan pelindung di permukaan tanaman dan menghalangi infeksi patogen. Alga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres abiotik, seperti kekeringan, suhu tinggi, dan salinitas.

Cara Agar Meningkatkan Populasi dan Aktivitas Baik Mikroba

Selain peran utamanya, mikroorganisme atau mikroba perlu juga dirawat agar fungsinya baik untuk tanaman. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah adalah:

  • Mengaplikasikan Bahan Organik. Bahan organik adalah sumber makanan bagi mikroorganisme, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan keragaman mikroorganisme dalam tanah. Bahan organik yang dapat digunakan antara lain kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan mulsa. Bahan organik juga dapat meningkatkan kapasitas air, porositas, dan struktur tanah, serta mengurangi erosi dan pencemaran tanah.
  • Mengaplikasikan Mikroorganisme Efektif. Mikroorganisme efektif adalah gabungan mikroorganisme yang memiliki fungsi spesifik dan bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Mikroorganisme efektif dapat diisolasi dari tanah, tanaman, atau sumber lain. 
  • Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida Sesuai Dosis. Pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme dalam tanah, karena dapat membunuh, menghambat, atau merubah komposisi mikroorganisme. Oleh karena itu, penggunaan pupuk kimia dan pestisida harus dilakukan dengan bijak, dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. 
  • Melakukan Rotasi Tanaman. Rotasi tanaman yaitu mengganti jenis tanaman yang ditanam setiap periode tertentu. Hal ini dapat mencegah penurunan kesuburan tanah, mengurangi serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah.
  • Melakukan Tengolahan Tanah Secara Minimalis. Pengolahan tanah secara berlebihan dapat merusak struktur tanah, mengurangi kandungan bahan organik, dan mengganggu aktivitas mikroorganisme tanah. 

Rekomendasi Produk

Beberapa contoh mikroba tersebut bisa sobat tani temukan di Bio Max 11 loh. Bio max 11 adalah pupuk organik cair multifungsi yang punya banyak manfaat. Selain sebagai pupuk organik cair, bio max 11 juga berperan sebagai zat pencegah layu, penyubur tanah, dan juga dekomposer. Bio max 11 adalah pupuk cair 100% organik dengan kandungan yang kaya akan unsur hara dan mikroba baik. Untuk dosis penggunaannya, sobat tani bisa campurkan 200ml bio max 11 dengan air sebanyak 1 tangki lalu kocorkan ke tanah ketika masa persiapan lahan. Atau sobat tani juga bisa ikuti panduan dosis pemakaian yang ada di belakang kemasan.

Dari uraian di atas, kita dapat melihat bahwa mikroorganisme tanah memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa bagi tanaman dan lingkungan. Tanpa mikroorganisme tanah, siklus biogeokimia dan keseimbangan ekosistem tanah akan terganggu. Untuk itu, kita harus menjaga keanekaragaman mikroorganisme tanah dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Logo Javanica Indonesia

Artikel Terbaru :