Melon dan semangka merupakan salah satu tanaman hortikultura semusim yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi sehingga, tanaman melon banyak dibudidayakan di Indonesia. Daya tarik melon dan semangka terletak pada rasa buahnya yang manis, beraroma harum dan segar, jadi kita harus tau bagaimana meningkatkan rasa manis pada melon dan semangka. Produksi tanaman melon dan semangka di Indonesia terus mengalami penurunan dimulai pada tahun 2014 sampai 2017, begitu juga dengan luas penanamanya. Permintaan yang tinggi ini belum bisa terpenuhi semua karena produktivitas buah melon masih rendah. Rendahnya produksi buah melon ini disebabkan oleh budidaya tanaman melon dan semangka yang cukup sulit karena tanaman tersebut rentan terhadap hama dan penyakit, sehingga tingkat kegagalan budidaya tanaman melon dan semangka cukup tinggi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas buah tersebut.
Kualitas buah semangka dan melon selain ditentukan dari bentuk dan ukurannya juga ditentukan dari kadar rasa manisnya. Dilansir dari mitrabertani.com, umumnya konsumen lebih menyukai buah semangka dan melon yang padat berbobot dan rasanya manis renyah. Buah semangka dan melon yang seperti ini tentu bisa dikatakan bermutu dan bernilai jual lebih tinggi. Penting sekali bagaimana cara meningkatkan rasa manis pada buah tersebut. Bahkan untuk pasar-pasar premium seperti supermarket dan hipermarket mensyaratkan kadar bix minimal secara ketat.
Ukuran kemanisan pada buah-buahan misalnya semangka, melon, apel dan lain-lain dikenal dengan derajat brix, dinyatakan dalam satuan persen (%) atau derajat (-0). Skala Brix ini ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Adolf Ferdinand W Brix di tahun 1870. Derajat brix ini menandakan kadar sukrosa/gula yang kemudian digunakan secara internasional untuk menilai mutu suatu buah-buahan berasa manis yang diekspor ke manca negara. 1% atau 10 brix setara dengan 1 gram gula sukrosa di dalam 100 gram air. Secara gampang 1% brix setara dengan 1 sendok rata (2 gram) gula pasir dilarutkan ke dalam 1 gelas air mineral (200 ml). Alat yang digunakan untuk mengukur adalah Brix Refractometer.
Menurut tabel Refractive Index of Crop Juices – Bionutrient Food Association, berikut sebagian derajat brix beberapa buah-buahan komersial :
Buah | Rendah | Rata-2 | Tinggi | Istimewa |
Semangka | 8 | 12 | 14 | 16 |
Melon | 10 | 12 | 14 | 16 |
Mangga | 4 | 6 | 10 | 14 |
Pisang | 8 | 10 | 12 | 14 |
Pepaya | 6 | 10 | 18 | 22 |
Apel | 6 | 10 | 14 | 18 |
Tomat | 4 | 6 | 8 | 12 |
Jagung manis | 4 | 10 | 18 | 24 |
Buah semangka dan melon yang dijual di pasaran memiliki kualitas dan rasa manis yang beragam. Hal ini disebabkan oleh faktor varitas / genetik yang ditanam, tipe lahan dimana semangka dan melon ditanam, musim (kemarau atau penghujan), serta tentunya pemberian pupuk / nutrisi selama penananan. Meskipun faktor-faktor tersebut merupakan faktor utama, bukannya tidak mungkin tingkat derajat brix ditingkatkan diatas rata-rata. Misalnya di suatu wilayah dengan tanaman semangka dan melon varitas tertentu rata-rata brix yang tercapai adalah 10, kita bisa meningkatkan menjadi 12 bahkan lebih.
Berikut tips-tips Meningkatkan Rasa Manis :
1. Menanam di hamparan yang tidak ternaungi pepohonan.
Zat gula yang merupakan sumber rasa manis pada semangka dan melon dinentuk dari karbohidrat yang berbahan baku unsur C, H dan O yang tersedia melimpah di udara dan tanah. Dengan bantuan sinar matahari dan unsur-unsur hara lain (N, P dan K) unsur C, H dan O tersebut dibentuk menjadi tubuh tanaman dari akar hingga ujung daun selama masa pertumbuhan. Dan setelah tanaman memasuki fase generatif, kebutuhan unsur C, H dan O meningkat secara pesat, berikut energi yang dibutuhkan untuk memprosesnya. Sumber energi utama adalah sinar matahari dan senyawa adenosine-trisophosphate yang terbentuk dari unsur P, bahan tersebut didapatkan dari TSP TURBO. Jika pada fase generatif tanaman tidak mengalami kekurangan sinar matahari dan gangguan hama/penyakit, maka pengolahan unsur C, H dan O berlangsung lancar untuk membentuk buah dan kadar gula. Tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari secara optimal akan terhambat pembentukan energi-nya sehingga pengubahan unsur-unsur C, H dan O menjadi zat gula kurang optimal, malahan tanaman lebih rajin membentuk daun.
2. Sesuaikan pH tanah
pH tanah yang ideal bagi tanaman semangka dan melon untuk dapat menyerap dan memanfaatkan pupuk lewat akar adalah 6-7. Jika pH tanah di bawah 6 usahakan pemberian kapur pertanian pada saat pembuatan bedengan jika sobat tani mau yang lebih praktis, ampuh dan bebas residu maka gunaka TOP PH BALANCER
3. Cukupi bahan organik.
Tanaman semangka dan melon dan melon sangat membutuhkan bahan organik. Bahan organik bisa diperoleh dari pupuk kandang / kompos, namun kedua bahan tersebut lebih bersifat sebagai pembenah tekstur tanah dan lambat menyediakan bahan-bahan organik. Bahan organik secara instan dapat diberikan ke perakaran adalah GOLDEN HUMIC yang mengandung bahan saripati humus berupa asam humat larut air sehingga lebih mudah dan cepat dimanfaatkan oleh akar tanaman.
4. Sesuaikan bentuk pupuk akar dengan jenis tanah
Agar pemberian unsur hara lebih efektif dan efisien, berikan pupuk dalam bentuk menyesuaikan tekstur tanah. Untuk lahan berpasir sebaiknya pupuk diberikan dengan dalam bentuk taju atau tabur di sekitap perakaran dan disirami air secara rutin. Sedangkan untuk lahan tanah liat lebih cocok diberikan dalam bentuk kocoran. Jika tanah terlalu liat terutama di musim kemarau sehingga tidak mudah meresapkan air perlu ditambahkan ASMAT atau TSP TURBO mampu menembus lapisan tanah paling keras sekalipun dan diserap oleh akar seketika.
5. Cukupi fosfat, kalium dan boron
Pada fase pembentukan bunga, Unsur B berperan dalam menunjang unsur K dalam penimbunan zat gula dalam jaringan buah dan memicu bunga serta meminimalisir kerontokan bunga, produk yang digunakan BORICA
Pada fase pembentukan buah, unsur terpenting adalah P dan K. Unsur P berperan sebagai pembentuk adenosine-triphosphate sebagai sumber energi tanaman (seperti disebut pada no. 1). Unsur K sebagai pengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh tanamaan, mengangkut ion-ion hara C, H dan O sebagai bahan zat gula ke jaringan buah. Fase pembentukan buah ini berlangsung cepat sehingga membutuhkan asupan unsur P, K dan B secara cepat, instan dan tepat sasaran yaitu daun sebagai “dapur” tanaman. Oleh karenanya pemberian unsur ini lebih tepat langsung pada daun dengan pemberian JAVA KALIPHOS
7. Membatasi pengairan dan N tinggi
Saat tanaman semangka atau melon telah sampai pada fase pertengahan pembentukan buah sebaiknya pengairan mulai dibatasi agar kadar air dalam buah tidak terlalu tinggi yang berpotensi mengurangi rasa manis bahkan pecah buah (cracking) akibat kulit buah tidak dapat menampung tingginya kadar air.
Selain itu khususnya pada lahan-lahan yang cenderung basah / lembab atau mengikat air, hindari penggunaan pupuk N dalam bentuk nitrat. Kadar nitrat yang terlalu tinggi juga menyebabkan terjadinya cracking.
Demikian edukasi cara meningkatkan rasa manis pada melon dan semangka, sobat tani apabila membutuhkan bantuan atau pertanyaan jangan ragu hubungi marketing kami.