Logo Javanica Indonesia
Mengenal Pola Tanam Polikultur

Mengenal Pola Tanam Polikultur

Pola tanam polikultur adalah teknik menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan yang sama. Polikultur dapat dilakukan secara bersamaan atau bergantian. Polikultur memiliki banyak keuntungan, di antaranya: 

  • Meningkatkan kesuburan tanah
  • Mengurangi risiko hama dan penyakit
  • Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim
  • Meningkatkan keanekaragaman hayati
  • Menekan biaya produksi
  • Meningkatkan pendapatan petani

Pola tanam polikultur memiliki berbagai macam jenis. Yuk kita bahas di artikel ini!

Jenis Pola Tanam Polikultur

Tanaman Pendamping (Companion Planting)

Pola tanam companion planting yaitu dengan cara menanam 2 jenis tanaman secara berdampingan yang dapat melengkapi unsur hara dan kebutuhan fisik tanaman tersebut. Tanaman-tanaman yang ditanam bersama ini saling menguntungkan. Manfaat tanaman pendamping antara lain akan menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan yang lebih kuat, hasil yang lebih tinggi, mengusir hama, dan menarik pemangsa hama umum. 

Sebagai contohnya yaitu tanaman lobak dan wortel yang ditanam berdampingan, tanaman Asparagus cocok ditanam bersama tomat.

Tumpang Sari (Intercropping)

Pola tanam tumpang sari yaitu dengan cara menanam 2 jenis tanaman atau lebih secara bersamaan di lahan yang sama dengan barisan teratur untuk memanfaatkan lahan secara efisien. Sebagai contohnya yaitu tumpang sari tanaman jagung dengan kacang tanah.

Baca juga : “Tips Menanam Kentang, Wajib Simak!”

Rotasi Tanaman (Crop Rotation)

Rotasi tanaman adalah praktik menanam berbagai jenis tanaman yang masih satu famili secara bergantian di lahan yang sama. Rotasi tanaman dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah, mengendalikan hama dan penyakit, serta meningkatkan produktivitas lahan. Sebagai contohnya setelah menanam jagung, dilanjutkan menanam kacang tanah, lalu menanam kacang kedelai.

Tanaman Sisipan (Relay Cropping)

Tanaman sisipan relay cropping adalah sistem pertanaman yang dilakukan dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman setelah tanaman utama dipanen. Tanaman sisipan ini merupakan bagian dari sistem pertanaman tumpang gilir (relay cropping).  

Tanaman sisipan ditanam setelah tanaman utama melewati fase pertumbuhan vegetatif. Sebagai contohnya yaitu jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang panjang.

Teknik Tanam Lorong (Alley Cropping)

Penanaman lorong atau alley cropping adalah teknik budidaya tanaman yang dilakukan dengan menanam tanaman pagar di sepanjang lorong, kemudian menanam tanaman lain di antaranya. Teknik ini dapat diterapkan di lahan kering dan kritis, seperti lahan sub-optimal. 

Sistem tanam ini bertujuan untuk mengendalikan erosi, meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman, serta meningkatkan penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Sebagai contohnya yaitu tanaman lamtoro atau murbei yang menjadi pagar lalu tanaman jagung yang ada di tengahnya. Atau bisa juga tanaman jagung yang ditanam diantara pohon kenari.

Logo Javanica Indonesia

Artikel Terbaru :