Hallo Sobat Tani! Hama menjadi salah satu musuh terbesar petani dalam dunia pertanian, hama biasa ditemukan menyerang tanaman yang bisa menyebabkan kerugian. Salah satu hama yang biasa menyerang yaitu hama wereng. Wereng (Nilaparvata lugens) merupakan hama utama pada tanaman padi khususnya di Indonesia. Seekor wereng betina mampu bertelur antara 100 sampai 500, dan akan menetas pada hari ke 7 sampai ke 10. Terdapat 3 fase perkembangan wereng yaitu telur, nimfa dan imago (dewasa).
Hama ini sangat berbahaya jika menyerang tanaman padi, karena wereng mampu menyebabkan kerusakan minimal 20% dan mampu merusak seluruh hamparan (100%) jika populasi sangat tinggi. Tak jarang banyak terjadi gagal panen karena serangan hama ini yang mulai menyerang sejak fase vegetatif hingga generatif.
Dampak Serangan Hama Wereng
Berikut beberapa dampak tanaman yang disebakan oleh serangan wereng :
1. Tungro
Penyakit tungro adalah penyakit yang disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu virus bentuk batang Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Virus tungro hanya ditularkan oleh wereng hijau
2. Hopperburn (gosong)
tanaman padi menjadi kuning dan kering dengan cepat, padi berwarna kecoklatan seperti terbakar.
3. Kerdil rumput
Penyakit yang menyebabkan tanaman padi berwarna hijau pucat atau kuning pucat, daun pendek sempit dan kaku serta terdapat bercak bercak berwarna cokelat seperti karat. Selain itu, pertumbuhan tanaman terhambat sehingga menyebabkan tanaman padi kerdil.
4. Kerdil hampa
Yaitu penyakit yang menyebabkan pertumbuhan tanaman padi terhambat. Ditandai dengan jumlah anakannya sangat banyak, daun berwarna hijau pendek sempit dan kekuningan. Daun memiliki tepi yang tidak rata atau bergerigi, berlekuk lekuk dan sobek. Selain itu, malai tidak dapat keluar dengan sempurna
Jenis Jenis Hama Wereng
1. Wereng Batang Coklat (Nilapavarta lugens)
Wereng batang coklat atau yang biasa disingkat dengan WBC adalah jenis wereng yang paling berbahaya pada tanaman padi. Mempunyai siklus hidup 23-32 hari. Padi liar sebagai alternatif inang serta rice grassy stunt virus (RGSV) dan rice ragged stunt virus (RRSV) sebagai transmisi virus. Wereng batang coklat merupakan penyebab utama hopperburn atau gosong pada padi.
2. Wereng Punggung Putih (Sogatella furcifera)
Wereng punggung putih mempunyai siklus hidup 25-28 hari. Rumput sebagai inang alternatif dan pangola stunt virus (PSV) sebagai transmisi virus.
Baca juga : “3 Faktor Penyebab Buah Mudah Pecah”
3. Wereng hijau (Nepothettix virescnes)
Seperti wereng pada umumnyaa fase hidup wereng hijau terdiri dari telur, nimfa dan dewasa. Setelah 7 – 10 hari wereng hijau akan menetas dan mengalami 5 pergantian kulit dalam waktu 13-18 hari. Penyebab penyakit Tungri pada padi.
4. Wereng Loreng (Recilia dorsalis)
Wereng loreng memiliki fase hidup yang mirip seperti wereng hijau dan merupakan vektor atau penyebab penyakit Tungro selain wereng hijau
Pengendalian Hama Wereng
Mengendaliakan wereng menjadi hal penting agar tanaman tetap berproduksi tinggi dan menghindari terjadinya gagal panen, karena wereng mampu merusak hingga 100% populasi tanaman. Lakukan aplikasi insektisida berbahan aktif Nitenpyram pada usia 20 dan 50 HST, serta saat serangan wereng muncul agar tanaman terhindar dari wereng. Gunakan insektisida kontak racun lambung bersifat sistemik yang mampu mengikat ke reseptor neuron wereng. Ikatan ini mengaktifkan sistem saraf wereng lalu mengunci fungsi makannya, kaki belakang lumpuh, gagal menempel pada tanaman lalu wereng mati.
Rekomendasi Produk
Sobat tani bisa gunakan insektisida Sibadak, yang merupakan insektisida kontak racun lambung bersifat sistemik. Insektisida Sibadak memiliki bahan aktif Nitenpyram yang mampu membasmi hama termasuk hama wereng pada tanaman. Campurkan 1,5ml Sibadak dengan air sebanyak 1 liter dan semprotkan ke tanaman di pagi atau sore hari menghindari terik matahari.