Penyuplai air utama di bumi adalah air hujan, dari segi kuantitas airnya selalu diperbaharui secara berkesinambungan melalui proses hidrologi sedangkan dari sifat kualitas air hujan bersifat asam dan minim kandungan zat kimia. Air hujan mengandung mineral yang lebih tinggi ketimbang air biasa. Mineral ini berguna dalam memberi nutrisi pada tanaman. Faktanya, air hujan memiliki kandungan yang dapat menyuburkan tanaman seperti nitrat yang penting untuk pertumbuhan tanaman, sehingga menghindari klorin yang terkandung di air keran. Dibandingkan air sumur dan air keran, air hujan disebut cenderung lebih murni.
Kalsium Phosphat Perisai Tanaman di Musim Hujan
Namun, saat musim hujan, air hujan juga dapat menjadi kendala dalam budidaya tanaman. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah menjadi terlalu basah dan menggenang. Kelebihan air dapat menghambat pertumbuhan akar tanaman dan menyebabkan akar membusuk. Selain itu, kelembaban yang tinggi juga dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan penyakit tanaman. Genangan air dapat berkontribusi terhadap peningkatan keasaman tanah. Ketika air menggenang di tanah, proses oksigenasi terhambat dan akar tanaman tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, mikroorganisme dalam tanah akan menghasilkan senyawa-senyawa yang dapat meningkatkan keasaman tanah, seperti asam organik. Sumber menjelaskan bahwa genangan air yang terus-menerus dapat menyebabkan tanah menjadi masam akibat pencucian unsur hara yang ada. Disatu sisi air hujan juga mengandung unsur nitrogen, dimana unsur nitrogen bersifat masam.
PH Tanah Turun/ Asam
Dilansir mitrabertani.com, Guyuran air hujan secara terus-menerus yang mengakibatkan genangan air ini juga mampu berefek pada pH tanah. Tingkat keasaman air hujan dapat mempengaruhi pH tanah. Air hujan memiliki sifat asam karena mengandung karbon dioksida yang terlarut di dalamnya. Ketika air hujan jatuh ke tanah, asam dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah dan menyebabkan penurunan pH tanah. Hal ini dapat membuat tanah menjadi lebih masam. pH tanah yang rendah atau asam dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Beberapa nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium menjadi kurang tersedia dalam tanah yang memiliki pH rendah. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Perkembangan Jamur Patogen
Musim hujan merupakan waktu yang ideal bagi tumbuhnya jamur patogen, mengapa? dalam kondisi lembab dan hangat, jamur patogen dapat berkembang dengan cepat dan menyebar dengan mudah. Air hujan yang melimpah memberikan kelembaban yang dibutuhkan oleh jamur patogen untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Musim hujan juga menyediakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur patogen karena tanah menjadi lebih basah dan nutrisi lebih mudah diakses oleh mereka. Jamur patogen, seperti bercak daun, layu fusarium, busuk batang atau embun tepung, memanfaatkan kelembaban yang tinggi untuk tumbuh dan menyebar ke tanaman inang mereka. Selama musim hujan, tetesan air hujan dapat membawa spora jamur patogen dari satu tanaman ke tanaman lainnya, sehingga memperluas persebaran penyakit. Jika tidak diatasi dengan baik, jamur patogen dapat menginfeksi dan merusak tanaman, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani dan kehilangan hasil panen yang berpotensi besar.
Busuk Buah/ blossom
Berat ringannya penyakit busuk buah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain kelembapan udara, curah hujan dan cara bercocok tanam. Kelembaban yang tinggi akan membantu pembentukan spora dan meningkatkan infeksi. Infeksi hanya dapat terjadi kalau pada permukaan buah terdapat air. Ini dapat air hujan, tetapi dapat juga air yang terjadi karena pengembunan uap air pada permukaan buah. Hujan akan membantu penyebaran spora, disamping meningkatkan kelembaban kebun. Fluktuasi intensitas penyakit cenderung sama dengan fluktuasi curah hujan harian. Puncak intensitas penyakit terjadi 1-3 minggu setelah puncak curah hujan. Cara bercocok tanam, antara lain pemangkasan, kerapatan tanaman, pemberian mulsa, drainase, pemupukan, dan pemungutan hasil sangat memengaruhi penyakit.
Untuk mengatasi masalah tersebut gunakan JAVA MCP dengan kandungan Mono Kalsium Phosphat yang bersifat memberikan perlindungan bagi buah, ranting dan batang ketika fase pembuahan atau generative akhir. Daya efektifitas Java MCP bersifat instant dan bisa diserap langsung saat aplikasi karena JAVA MCP menggunkanan formulasi IONIK dengan partikel tanaman yang sangat kecil dan mampu masuk ke dalam pori-pori tanaman dan di distrisbusikan ke seluruh jaringan tanaman.
PRODUK JAVA MCP Mono Kalsium Phosphat
Hubungi Marketing kami Sekarang!